Haid Pertama Anak Tidak Teratur

Sebagai seorang ibu, ketika mendapati perkembangan anak ada sesuatu yang berbeda, pasti merasa khawatir.

Dua bulan lalu si sulung baru mendapatkan haid atau menstruasi yang pertama di usianya 11 tahun. Saya pun mencatat tanggalnya. Saya sengaja membuat note khusus untuk mencatat tanggal menstruasinya.

Sebuan kemudian, saya tunggu pada tanggal mens-nya, sampai sepekan kemudian tak datang juga.

Akhirnya baru haid kembali setelah dua bulan kemudian.

Sebagai seorang ibu, saya khawatir terjadi apa-apa.

Saya pun mencari artikel dan menemukan kasus serupa.

Alhamdulilah, ternyata tidak ada masalah dengan ketidakteraturan menstruasi pada haid anak yang pertama kali.

Ketidakteraturan ini disebabkan karena kondisi hormonal yang belum stabil.

Selain itu, ketidakteraturan menstruasi juga bisa disebabkan karena beberapa faktor (artikel di alodokter), yaitu:

Anakku Telah Dewasa

Menjadi ibu sesungguhnya, menurut saya, bukan terasa saat melahirkan anak, tetapi adalah saat menyaksikan anak mulai baligh.

Kemarin, tepatnya tanggal 20 Januari 2019 adalah pertama kali sulung saya mengalami haid.

Sebagai ibu, kecemasan pertama saya adalah mampukah saya menjaga dia (tentu dengan mengharap penjagaan Allah), mentransfer ilmu yang saya dapat (tentang haid dan yang berkaitan dengannya), dan memastikan bahwa dia sudah paham kewajiban wanita yang sudah baligh.
Karena saat itu, anak saya telah dibebani oleh syari’at.

Di kelas anak saya, sudah ada beberapa anak yang haid sebelum dirinya. Sudah separuh lebih dari jumlah siswi secara keseluruhan.

Anak saya alhamdulillah cukup mudah beradaptasi dengan perubahan ini.
Ketika pertama kali dia haid, dia bercerita pada saya. Awalnya dia bertanya tentang usia berapa mengalami haid.
Saya juga sudah ‘sounding’ tentang haid, tentang apa yang harus dilakukan saat haid, termasuk memberikan tutorial memasang pembalut beberapa waktu sebelumnya, ketika mengetahui kawannya sudah ada yang haid.