Halaqah Silsilah Ilmiyyah · HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah

HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah – Halaqah 25 | Buah Beriman dengan Takdir Allah Bagian 3

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke dua puluh lima dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah adalah tentang “Buah Beriman dengan Takdir Allah Bagian 3”.

16. Berbaik sangka kepada Allah. Ketika melihat dirinya diberi hidayah kepada Tauhid, Sunnah, dan ketaatan, maka dia berbaik sangka kepada Allah, bahwa Allah menghendaki pada dirinya kebaikan dan ingin memudahkan dia masuk ke dalam Surga-Nya.

17. Menimbulkan rasa takut di dalam diri seorang hamba dari suul khotimah, sehingga dia tidak tertipu dengan amal sholehnya, karena dia tidak tau dengan apa Allah akan menakdirkan akhir amalannya.

18. Menimbulkan sifat tidak suka merendahkan orang lain dan menghinakan orang lain yang terjerumus ke dalam kemaksiatan, karena dia tidak tau dengan apa Allah akan menakdirkan akhir dari amalan orang tersebut.

Continue reading “HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah – Halaqah 25 | Buah Beriman dengan Takdir Allah Bagian 3”

Halaqah Silsilah Ilmiyyah · HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah

HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah – Halaqah 24 | Buah Beriman dengan Takdir Allah Bagian 2

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke dua puluh empat dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah adalah tentang “Buah Beriman dengan Takdir Allah Bagian 2”.

9. Membuahkan semangat yang tinggi di dalam melakukan kebaikan yang berkaitan dengan agama seperti ibadah, menuntut ilmu, berdakwah, dll.

Orang yang beriman dengan Takdir Allah tidak takut celaan orang yang mencela ketika berdakwah, tidak terlalu hancur hatinya ketika melihat orang yang tidak menerima dakwahnya, dan dia tidak pamer atau bangga diri ketika melihat orang yang mendapatkan hidayah dengan sebab dirinya karena semua itu sudah ditakdirkan oleh Allah azza wajalla.

10. Membuahkan semangat yang tinggi di dalam berbuat kebaikan yang berkaitan dengan dunia seperti bekerja yang halal, melakukan aktivitas yang diperbolehkan dan bermanfaat, dll. Dan dia tidak mudah menyesal dan berputus asa ketika menghadapi musibah yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.

Continue reading “HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah – Halaqah 24 | Buah Beriman dengan Takdir Allah Bagian 2”

Halaqah Silsilah Ilmiyyah · HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah

HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah – Halaqah 23 | Buah Beriman dengan Takdir Allah Bagian 1

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke dua puluh tiga dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah adalah tentang “Buah Beriman dengan Takdir Allah Bagian 1”.

Diantara buah beriman dengan Takdir Allah azza wajalla:

1. Beriman dengan Takdir adalah sebab seseorang merasakan lezatnya iman

Berkata Ubadah Ibnu Shomit kepada putranya,

يابني انك لن تجد طعم حقيقة الإيمان , حتى تعلم ان ما اصابك لم يكن ليخطئك وما اخطئك لم يكن ليصيبك

“Wahai anakku, sesungguhnya engkau tidak akan merasakan lezatnya hakikat keimanan sampai engkau meyakini bahwa apa yang menimpamu tidak akan luput darimu dan apa yang luput darimu tidak akan menimpamu.” [diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah]

2. Membuahkan keberanian, keyakinan, tawakal, dan bergantung hanya kepada Allah, karena dia meyakini bahwa tidak akan menimpa dia kecuali apa yang sudah Allah tulis.

Allah berfirman,

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
[QS At-Taubah 51]

“Katakanlah tidak akan menimpa kami kecuali apa yang sudah Allah tentukan untuk kami, Dia-lah penolong kami dan hanya kepada Allah-lah orang-orang yang beriman bertawakal.”

3. Membuahkan akhlak yang mulia, seperti kedermawan karena apabila seseorang mengetahui bahwa kekayaan dan kemiskinan dengan Takdir Allah, dia tidak akan takut berinfak fii sabilillah.

Continue reading “HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah – Halaqah 23 | Buah Beriman dengan Takdir Allah Bagian 1”

Halaqah Silsilah Ilmiyyah · HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah

HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah – Halaqah 22 | Aliran yang Menyimpang di Dalam Masalah Hidayatut Taufiq dan Penyesatan

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke dua puluh dua dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah adalah tentang ”Aliran yang Menyimpang di Dalam Masalah Hidayatut Taufiq dan Penyesatan“.

Telah menyimpang di dalam masalah ini dua aliran: Al Qodariyyah dan Al Jabriyyah.

Adapun Al Qodariyyah, maka mereka meyakini bahwa Allah bukanlah yang memberikan hidayah taufiq dan Allah bukanlah yang menyesatkan.

Dan mereka mengatakan bahwa makna Allah memberikan hidayah yang datang di dalam dalil seperti dalam firman Allah,

… وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ…
[QS Al-Qashash 56]

“Akan tetapi Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki.”

Adalah penamaan orang tersebut dengan orang yang mendapatkan hidayah.

Dan mereka mengatakan bahwa maksud Allah menyesatkan seperti yang datang di dalam firman Allah azza wajalla,

… ۚ كَذَٰلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ يَشَاءُ… ۚ
[QS Al-Muddatstsir 31]

“Demikianlah Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki.”

Adalah penamaan orang tersebut dengan orang yang sesat.

Continue reading “HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah – Halaqah 22 | Aliran yang Menyimpang di Dalam Masalah Hidayatut Taufiq dan Penyesatan”

Halaqah Silsilah Ilmiyyah · HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah

HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah – Halaqah 21 | Hidayah Taufiq dan Kesesatan menurut Ahlus Sunnah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke dua puluh satu dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah adalah tentang “Hidayah Taufiq dan Kesesatan Menurut Ahlus Sunnah”.

Hidayah terbagi menjadi dua:

1. Hidayatul Irsyad, yaitu bimbingan dan arahan menuju jalan yang benar.
Hidayah jenis ini dimiliki oleh para Nabi dan orang-orang yang mengikuti para Nabi dari kalangan para da’i, karena mereka membimbing dan mengarahkan manusia kepada jalan Allah.

Allah berfirman,

… ۚ وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
[QS Asy-Syura 52]

“Dan sesungguhnya engkau sungguh-sungguh memberikan hidayah kepada jalan yang lurus.”

Maksudnya adalah membimbing dan mengarahkan menuju jalan yang lurus.

2. Hidayatut Taufiq, yaitu pembukaan hati dan pelapangan dada untuk menerima kebenaran dan mengamalkannya.

Hidayah Taufiq ini hanya dimiliki oleh Allah, tidak dimiliki oleh Nabi dan da’i.

Allah berfirman,

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
[QS Al-Qashash 56]

“Sesungguhnya engkau tidak memberikan hidayah kepada orang yang engkau cintai akan tetapi Allah-lah yang memberikan hidayah kepada siapa yang Dia kehendaki dan Dia lebih mengetahui siapa orang yang mendapatkan petunjuk.”

Continue reading “HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah – Halaqah 21 | Hidayah Taufiq dan Kesesatan menurut Ahlus Sunnah”

Halaqah Silsilah Ilmiyyah · HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah

HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah – Halaqah 20 | Amalan Hamba Ikhtiariyyah Menurut Ahlus Sunnah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke dua puluh dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah adalah tentang “Amalan Hamba Ikhtiariyyah Menurut Ahlus Sunnah”.

Amalan Hamba terbagi menjadi dua:

1. Amalan Hamba Idlthiroriyyah (اضطرارية) yaitu amalan hamba yang seorang hamba tidak bisa memilih, seperti gerakan orang yang menggigil.

2. Amalan hamba Ikhtiariyyah (اختيارية) yaitu amalan hamba yang seseorang bisa memilih. Seperti amalan-amalan ketaatan dan amalan-amalan kemaksiatan.

Ahlus Sunnah Wal Jamaah meyakini bahwa Allah yang menciptakan amalan mereka, bukan mereka sendiri yang menciptakan amalan tersebut sebagaimana keyakinan orang-orang Qodariyyah.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,

وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ
[QS Ash-Shaffat 96]

“Dan Allah, Dia-lah yang menciptakan kalian dan apa yang kalian kerjakan.”

Dan Rasulullah ﷺ bersabda,

إن الله خالق كل صانع وصنعته

“Sesungguhnya Allah Yang Menciptakan setiap pelaku dan apa yang dia lakukan.” [Hadits Shahih diiriwayatkan oleh Al Hakim, di dalam Al Mustadrok]

Dan Ahlus Sunnah meyakini bahwa para hamba, merekalah pelaku dari apa yang mereka amalkan.

Continue reading “HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah – Halaqah 20 | Amalan Hamba Ikhtiariyyah Menurut Ahlus Sunnah”

Halaqah Silsilah Ilmiyyah · HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah

HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah – Halaqah 19 | Makna Ucapan Rasulullah ﷺ “Kejelekan Tidak Kepada-Mu”

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke sembilan belas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah adalah tentang Makna Ucapan Rasulullah ﷺ “Kejelekan Tidak Kepada-Mu”.

Allah Subhānahu wa Ta’āla yang menciptakan segala sesuatu yang bermanfaat maupun yang memudhoroti, yang baik maupun yang buruk.
Adapun sabda Nabi ﷺ di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim,

والشر ليس إليك

”Dan kejelekan tidak disandarkan kepada-Mu.”

Maka hadits ini tidak menunjukkan bahwa kejelekan tidak dicipta oleh Allah.
Para ulama telah menjelaskan bahwa makna hadits ini:

1. Ini adalah bentuk adab kita kepada Allah azza wajalla. Tidak boleh kita berkata “Wahai Yang Menciptakan kejelekan” atau mengatakan “Wahai Pencipta Babi” meskipun Allah Subhānahu wa Ta’āla Dia-lah Yang Menciptakan itu semua.

2. Allah Subhānahu wa Ta’āla tidak menciptakan kejelekan, secara murni kejelekan. Kejelekan yang Allah ciptakan pasti ada hikmahnya. Dilihat dari sisi hikmah inilah kejelekan yang menimpa manusia tersebut adalah baik di pandangan Allah azza wajalla, maka tidak boleh disandarkan kejelekan kepada Allah azza wajalla.

Continue reading “HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah – Halaqah 19 | Makna Ucapan Rasulullah ﷺ “Kejelekan Tidak Kepada-Mu””

Halaqah Silsilah Ilmiyyah · HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah

HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah – Halaqah 18 | Kapan Seseorang Boleh Beralasan dengan Takdir

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke delapan belas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah adalah tentang “Kapan Seseorang Boleh Beralasan dengan Takdir”.

Takdir dijadikan hujjah dan alasan di dalam musibah dan bencana dan tidak boleh dijadikan hujjah dan alasan di dalam dosa dan kemaksiatan.

Ketika musibah seseorang mengatakan,
“Ini adalah takdir Allah.”
“Ini adalah dengan izin Allah.”
Atau mengatakan, “Apa yang Allah kehendaki pasti terjadi.”
Maka hal ini akan membawa ketenangan dan kebaikan pada dirinya.
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,

(مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ)
[QS At-Taghabun 11]

“Tidaklah menimpa sebuah musibah kecuali dengan izin Allah. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah maka Allah akan memberikan petunjuk kepada dirinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Dan Nabi ﷺ bersabda,

وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلا تَقُلْ : لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَ كَذَا , وَلَكِنْ قُلْ : قَدَرُ اللهِ وَ مَا شَاءَ فَعَلَ , فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

”Dan apabila engkau tertimpa musibah maka janganlah engkau mengatakan, seandainya aku melakukan demikian niscaya akan demikian dan demikian, akan tetapi ucapkanlah, ini adalah takdir Allah dan apa yang Allah kehendaki akan Dia lakukan. Karena sesungguhnya ucapan ‘seandainya’ ini membuka amalan syaithan.” [HR Muslim]

Continue reading “HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah – Halaqah 18 | Kapan Seseorang Boleh Beralasan dengan Takdir”

Halaqah Silsilah Ilmiyyah · HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah

HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah – Halaqah 17 | Peran Do’a di Dalam Beriman dengan Takdir Allah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke tujuh belas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah adalah tentang “Peran Do’a di Dalam Beriman dengan Takdir Allah”.

Takdir telah tertulis, akan tetapi bukan berarti seseorang meninggalkan berdo’a kepada Allah.
Berdo’a adalah bagian dari mengambil sebab yang diperintahkan untuk mendapatkan kebaikan dunia maupun kebaikan akhirat.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ
[QS Ghafir 60]

“Dan berkata Rabb kalian, hendaklah kalian berdo’a kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkan untuk kalian.”

Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ…
[QS Al-Baqarah 186]

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang diri-Ku, maka sesungguhnya Aku adalah dekat mengabulkan do’anya orang yang berdo’a kepada-Ku.”

Dan do’a adalah ibadah, sebagaimana sabda Nabi ﷺ,

الدعاء هو العبادة

”Do’a itu adalah ibadah.” [Hadits Shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasai, dan Ibnu Majah]

Continue reading “HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah – Halaqah 17 | Peran Do’a di Dalam Beriman dengan Takdir Allah”

Halaqah Silsilah Ilmiyyah · HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah

HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah – Halaqah 16 | Aliran yang Menyimpang di Dalam Masalah Iradah Syar’iyyah dan Iradah Kauniyah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke enam belas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah adalah tentang “Aliran yang Menyimpang di Dalam Masalah Iradah Syar’iyyah dan Iradah Kauniyah”.

Aliran yang menyimpang di dalam masalah Iradah Syar’iyyah dan Iradah Kauniyah adalah:

– Al Qodariyyah
– Al Jabriyyah

Mereka tidak membedakan antara Iradah Syar’iyyah dan Iradah Kauniyah.
Mereka menganggap bahwa semua yang terjadi adalah dicintai oleh Allah.

Adapun Al Qodariyyah maka mereka mengatakan bahwa setiap yang diinginkan oleh Allah pasti dicintai oleh Allah dan yg tidak Allah cintai dan ridhoi berarti terjadi tidak dengan keinginan Allah dan tidak diciptakan oleh Allah.

Dan diantara yang tidak dicintai oleh Allah adalah
kekafiran dan kemaksiatan.
Dengan demikian kekafiran dan kemaksiatan tidak diciptakan oleh Allah karena Allah tidak mencintainya.
Kemudian akhirnya mereka menyimpulkan bahwa seluruh amalan makhluk semuanya bukan dengan Iradah dan penciptaan Allah tetapi dengan Iradah makhluk tersebut tanpa campur tangan Iradah Allah dan penciptaan Allah.

Continue reading “HSI Silsilah 9 Beriman dengan Takdir Allah – Halaqah 16 | Aliran yang Menyimpang di Dalam Masalah Iradah Syar’iyyah dan Iradah Kauniyah”