Internet · Islam

Memajang Foto Dengan Pasangan Di Dunia Maya

Dulu saya sempat membahas tentang hukum memajang gambar bernyawa di blog lama saya. Sekarang saya tergelitik untuk mengulasnya lagi setelah beberapa waktu lalu sempat melihat banyak pasangan yang kerap memajang fotonya, entah itu sebagai profile foto di facebook, friendster, blog, plurk, atau yahoo messenger.

Innamal a’malu bin niyyat… hadits itu artinya adalah segala sesuatu itu tergantung dari niat. Sehubungan dengan niatan, sesungguhnya apa yang ada di benak pasangan-pasangan tersebut ketika menampilkan foto mereka berdua di dunia maya? Apakah itu hanya iseng saja, atau sebagai informasi bahwa ini lho pasangan saya, atau ini lho istri/suami saya. Mending kalau mereka (pasangan tersebut) sudah menikah, jika belum? Sudah menikah pun kadang beberapa orang (termasuk saya) tetap enggan memajang gambar-gambar pribadi tersebut. Saya sebut pribadi karena bagi saya memajang gambar perempuan baligh (apalagi untuk konsumsi publik) tidak akhsan, meski saat dipajang sudah memakai jilbab.

Kembali kepada niat. Mungkin beberapa orang yang pro dengan pemajangan gambar di dunia maya berdalih, “kan ngga ada niat apa-apa…”,  “lagian fotonya biasa aja kok, bukan foto yang neko-neko.”

Bisa saja memberikan pernyataan seperti itu, namun tidakkah mereka memperhatikan apa yang difikirkan oleh orang lain? Bisa jadi, foto mereka itu menjadi sesuatu yang “menarik” hati oknum-oknum yang tak bertanggung jawab sehingga kemudian “dikerjai”. Ada kasus bahwa wanita-wanita berjilbab pun (yang telah memajang gambarnya di dunia maya) bisa dibuat telanjang oleh oknum-oknum yang tidak diketahui identitasnya. Kalau demikian, siapa yang harus dipersalahkan?

Sama saja kasusnya dengan seorang wanita yang berpakaian minim. Ketika ada lelaki yang menggoda, sesungguhnya siapa yang salah? Dua-duanya. Lelaki salah karena tidak memberikan hak orang-orang yang lewat (salah satunya adalah tidak menggangu). Wanita salah karena dengan berpakaian seperti itu berarti ia merelakan dirinya untuk menjadi bahan tontonan, bahkan memancing syahwat kaum laki-laki. Na’uu dzubillaahi mindzaalik.

Dengan menulis tema semacam ini, saya tidak hendak membuat permusuhan (karena beberapa kawan juga memajang foto dengan pasangannya, baik dengan pasangan yang sah atau tanpa ikatan pernikahan). Saya hanya ingin mengajak kepada semua (termasuk diri saya sendiri) untuk berpikir dua kali sebelum bertindak. Berpikir tentang maslahat dan madharat yang akan ditimbulkan ketika melakukan sesuatu hal, apa pun itu, tidak hanya bagi diri kita sendiri, tapi juga orang lain yang ada di sekitar kita. Bila memang tak ada manfaatnya, kenapa musti memajang foto berdua di dunia maya?

12 thoughts on “Memajang Foto Dengan Pasangan Di Dunia Maya

  1. Oh, di sini rupanya Umi, makasih balasannya mi. Dunia maya itu memang penuh dengan triks mi, terkadang aku juga hendak keluar dan tinggalin aktivitas ngeblog saja. Hanya mereka yang memiliki iman dan akhlaq yang lurus (baca nggenah) saja yang mau jujur. Mau dong dilink. 😀 Sukron wa’afwan.

  2. Komen lagi mi, mau usul nih :
    1. Kalau kita sudah pindah ke blog yang lebih aktif, mohon diberitahukan di blog kita yang lama.
    2. Mohon juga jika kita meninggalkan jejak di blog orang lain supaya tidak mengandung spam, komen umi yang barusan ke blogku itu masuk spam.
    Setahuku, jika kita berkomentar yang di dalamnya mengandung 2 atau lebih link, maka akan masuk spam.
    Sukran wa’afwan. 😀 Blognya sudah ku link mi.

  3. Oh gitu ya, saya malah ndak tahu je tentang kategori spam seperti itu :mrgreen: . Makasih ya, usulnya boleh juga.
    O ya, harusnya saya bikin halaman diskusi ya, biar komentar seperti ini masuk ke forum saja, kalo tidak sesuai dengan topik bisa masuk kategori spam juga kayanya 😀
    *plan: bikin halaman khusus diskusi*

  4. ah.. terlalu ekstrim… hal yang begini aja dipermasalahkan… menurut saya itu adalah suatu hal yang wajar, dan ndak usah terlalu diperbesar masalahnya. cuma majang foto2 bersama pasangan saya kira tidak jadi masalh,

    mending mikirin yang malah gak pake baju itu hehehehe….

  5. to Syaiful: makasih sudah ikut berkomentar di sini. Ya, boleh aja kok beda pendapat, silakan. Tapi untuk saran Anda, saya kira saya ngga mau mikirin orang yang ngga pake baju. (Masa orang gila dipikirin) qkqkqkqk

  6. aku setuju dengan mu um.. org gila ngapain dipikirin? he2.. mau nikah kan disuruh nadhor dlu ya.. lalu apa hikmah nadhor kalo mata berkeliaran? maka kita disuruh godhul bashor. namun apa hikmah godhul bashor kalo kita sengaja majang diri kita? kalo cantik jd fitnah. jelek jd hina. he2

  7. untuk urusan memajang foto jangan kita kembalikan kepada invidunya, kita harus kembalikan kepada Alloh dan Rosul-Nya apakah dilarang atau tidak, nah ternyata memajang foto itu haram menurut Aloh dan Rosulnya, dari pada kita masuk ke neraka gara-gara foto yang sepeleh, wahai saudarku seiman mari kita meniti jalan yang lurus berdasarkan Alqur’an dan Sunnah dengan pemahaman salafus Sholeh.

  8. Astagfirullahaladzim..
    saya baru tau dan baru baca blog ini dari suami saya,
    pantesan suami saya melarang saya memajang” foto di sosmed ternyata karna ini
    trimakasih untuk infonya ya ummu syifa dan ummu khadizah 🙂 sangat bermanfaat

Leave a comment